Diera Nathania Membahas dari Kehidupan Sehari-hari hingga Isu Sosial di Jepang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Diera Nathania seorang kreator konten yang aktif di berbagai platform media sosial, kerap membagikan kesehariannya bersama suaminya di Jepang. Kontennya kini semakin dikenal berkat konten-konten beragam yang mencakup aktivitas sehari-hari seperti beberes rumah dan berkebun, hingga topik sosial yang menarik perhatian.
Diera menyoroti fenomena perselingkuhan di Jepang, yang belakangan menjadi perbincangan hangat. Dalam konten tersebut, Diera mengupas budaya "fuzoku" di Jepang sebuah istilah yang sering dikaitkan dengan prostitusi namun sebenarnya memiliki nuansa berbeda. Diera terinspirasi dari konten Takashi in Japan di TikTok, yang mengungkap wawasan orang Jepang terkait fuzoku. Menurut penuturan Diera, mayoritas masyarakat Jepang tidak menganggap kunjungan ke fuzoku sebagai bentuk perselingkuhan karena tidak ada keterlibatan perasaan romantis.
Diera juga memberikan wawasan tentang perbedaan terminologi perselingkuhan di Jepang. Untuk mereka yang belum menikah, istilah "uaki" digunakan, sementara "furin" ditujukan bagi mereka yang sudah menikah. Menariknya, beban sosial untuk "furin" jauh lebih berat, karena dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap nilai-nilai pernikahan di Jepang.
Selain itu, Diera menyebut kurangnya komunikasi dan peran tradisional gender sebagai alasan mengapa perselingkuhan marak terjadi, terutama setelah menikah. Banyak istri di Jepang yang merasa kelelahan karena harus mengurus rumah dan anak, sementara suami mencari pelarian di fuzoku. Menurut Diera, budaya patriarki juga turut mempengaruhi pandangan terhadap perselingkuhan, di mana laki-laki lebih mudah dimaafkan dibandingkan perempuan.
Untuk kalian yang ingin tahu konten-konten edukatif ini Diera tidak hanya menampilkan keunikan kehidupan di Jepang, tetapi juga mengajak penontonnya memahami kompleksitas budaya yang berbeda langsung saja kunjungi akun channel YouTube nya @Dieranathania
Diera menyoroti fenomena perselingkuhan di Jepang, yang belakangan menjadi perbincangan hangat. Dalam konten tersebut, Diera mengupas budaya "fuzoku" di Jepang sebuah istilah yang sering dikaitkan dengan prostitusi namun sebenarnya memiliki nuansa berbeda. Diera terinspirasi dari konten Takashi in Japan di TikTok, yang mengungkap wawasan orang Jepang terkait fuzoku. Menurut penuturan Diera, mayoritas masyarakat Jepang tidak menganggap kunjungan ke fuzoku sebagai bentuk perselingkuhan karena tidak ada keterlibatan perasaan romantis.
Diera juga memberikan wawasan tentang perbedaan terminologi perselingkuhan di Jepang. Untuk mereka yang belum menikah, istilah "uaki" digunakan, sementara "furin" ditujukan bagi mereka yang sudah menikah. Menariknya, beban sosial untuk "furin" jauh lebih berat, karena dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap nilai-nilai pernikahan di Jepang.
Selain itu, Diera menyebut kurangnya komunikasi dan peran tradisional gender sebagai alasan mengapa perselingkuhan marak terjadi, terutama setelah menikah. Banyak istri di Jepang yang merasa kelelahan karena harus mengurus rumah dan anak, sementara suami mencari pelarian di fuzoku. Menurut Diera, budaya patriarki juga turut mempengaruhi pandangan terhadap perselingkuhan, di mana laki-laki lebih mudah dimaafkan dibandingkan perempuan.
Untuk kalian yang ingin tahu konten-konten edukatif ini Diera tidak hanya menampilkan keunikan kehidupan di Jepang, tetapi juga mengajak penontonnya memahami kompleksitas budaya yang berbeda langsung saja kunjungi akun channel YouTube nya @Dieranathania
(dra)